Rabu, 21 November 2012

Makalah Ilmu Alamiah Dasar


MAKALAH
ILMU ALAMIAH DASAR
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen pengampu: Bpk. Agus Mukti Wibowo M.Pd


Disusun Oleh:
Ahmad Faizin             (12110046)
                                                


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan YME atau limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “ILMU ALAMIAH DASAR” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah imu alamiah dasar. Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan data-data yang penyusun peroleh dari rangkuman mata kuliah ilmu alamiah dasar, buku panduan, ceramah-ceramah agama dan web yang bersangkutan. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah imu alamiah dasar atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Kami mengharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai alam sekitar kita, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

                                                           Malang, 21 November 2012  
                                                                               Ahmad Faizin






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah matu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yakni mata kuliah dengan bobot 2 sks, ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua program studi terutama untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka. Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana proses kelahiran pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah makhluk Allah yang paling sempurna itu ?
2. Apa saja fase-fase pembagian ilmu pengetahuan ?
3. Apa metode ilmiah itu, dan bagaimana langkah-langkahnya ?
4. Kenapa manusia di tuntut untuk mempelajari ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makhluk Allah yang paling sempurna.
2. Mengetahui fase-fase pembagian ilmu pengetahuan.
3. Mengetahui pengertian metode ilmiah dan langkah-langkahnya.
4. Mengetahui tujuan manusia mempelajari ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Kesempurnaan Dan Keunikan Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna( لَقَدْ خَلَقْنَ اَلْأنْسَانَ في اَحْسَن تَقْويْم ) Dalam hadits sebagian kecil makhluk ciptaan Allah di sebutkan dalam tiga bentuk, yaitu malaikat, hewan dan manusia. Dari itu akan timbul pertanyaan mengapa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna ? dalam terusan hadist di jelaskan bahwa factor terjadinya pernyataan seperti itu karena Allah dalam penciptaan makhluknya mereka di beri yang namanya akal dan nafsu. Malaikat di ciptakan hanya di beri akal saja dan hewan di ciptakan hanya di beri nafsu saja. Sedangkan manusia di ciptakan oleh Allah di beri kelebihan yaitu akal dan nafsu. Maka dari itu manusia adalah makhlik ciptaan Allah yang paling sempurna.
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reproduksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya). Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain (hewan). Dengan demikian keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.

2.2  Rasa Ingin Tahu
Manusia ??? berbeda dengan makhluk lainnya, manusia selalu mempunyai rasa ingin tahu dari segala hal dinamika-dinamika fenomena alam sekelilingnya. Manusia selalu bertanya,  Mengapa ? (dengan adanya gunung), Ada apa ? (jika terjadi gunung meletus atau gempa), Kenapa ?. itulah rasa ingin tahunya manusia, sehingga manusia merasa bahwa jika manusia di ciptakan memiliki akal dan nafsu mengapa manusia hanya menuruti hawa nafsu nya?. Maka dari itu dari kejadian-kejadian fenomena alam sekitar mereka berfikir dan terjadi yang namanya penelitian-penelitian.                                                                                          
Sementara makhluk lain hidup dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan nafsu dan naluri (hewan dan selain malaikat) yang sifatnya tetap/tidak ada perkembangan dari zaman ke zaman. Tetapi berbeda dengan manusia karena manusia telah di lebel makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di beri akal dan nafsu. Manusia bisa berfikir contoh dari kehidupannya saja manusia hidup pada zaman dahulu (primitive) masih dalam keadaan tidak memakai pakaian secara sempurna seperti saat ini dan masih menggunakan rumah gua-gua, berubah menjadi rumah sederhana dan berpakaian rapi di lanjutkan dengan adanya teknologi-teknologi manusia mengenal dan bisa mengembangkan pikiran dari rumah sederhana menjadi rumah-rumah mewah dan bangunan pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya piker yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.
2.3  Mitos
Mitos juga bisa di sebut mitologi, yang kadang di artikan mitologi adalah cerita rakyat yang di anggap benar-benar terjadi yang berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia atau bangsa yang di ugkapkan dengan cara-cara ghaib dan mengandung arti yang dalam. 
Perkembangan selanjutnya adalah manusia berusaha memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirnya.Rsa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya.Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban aras keingintahuannya itu.Sebagai contoh:”Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang”bidadari”. Jadi, muncul pengetahuan baru yaitu”bidadari”. Contoh lain, mengapa gunung meletus?, Karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban”Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah ”.Disinilah muncul pengetahuan baru yang disebut”yang berkuasa”.Dengan menggunakan jalan pikiran yang sama, muncullah anggapan adanya “yang berkuasa” didalam hutan lebat, sungai yang besar,pohon yang besar, matahari, bulan atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana rembulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang disebut mitos. Cerita yang disebabkan atas mitos disebut legenda. Mitos timbul disebabkan antara lain oleh keterbatasan alat indera manusia..
1.   ALAT PENGLIHATAN
2.      ALAT PENDENGARAN
3.      ALAT PENCIUM DAN PENGECAP
4.      ALAT PERASA
Alat-alat indera tersebut berbeda-beda di antara manusia. Ada yang tajam penglihatannya, ada pula yang tidak. Ada yang tajam penciumannya, ada yang lemah. Akibat keterbatasan alat indera kita, maka mungkin saja timbul salah informasi, salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk meningkatkan ketepatan alat indera tersebut manusia dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan.
2.4  Fase-fase Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Segala sesuatu hal itu pasti ada fase-fase perkembangannya di mulai dari yang mendasar hingga mencapai pemesatan. Seperti halnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang bisa kita rasakan saat ini begitu pesatnya pengetahuan-pengetahuan keilmuan. Karena ilmu itu bertahap yang dulunya masih sangat rendah prioritasnya dan sekarang bisa kita lihat hasil pengembangan itu.
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan ilmu pengetahuan terbagi menjadi 3 yaitu :
1)      Zaman klasik (filsafat).
2)      Zaman pertengahan.
3)      Zaman modern (tekhnologi).

1)      Zaman klasik (filsafat)
Perkembangan ilmu zaman Klasik, dimulai pada masa kerajaan Yunani. Peralihan dari pola pikir mitosentris yakni kepercayaaan terhadap dewa-dewa menjadi pola pikir logosentris penggunaaan ilmu dalam menggungkap rahasia alam semesta. Perubahan pola pikir ini dimulai dengan mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam semesta. Oleh sebab itu beberapa ahli yang mengutarakan pendapat ini digolongkan dalam filsafat alam.
2)      Zaman pertengahan
Perkembangan ilmu pada zaman Pertengahan dimulai pada sekitar abad ke 15 atau 16 Masehi. Fase ini disebut juga masa Reinainsans atau masa Pencerahan, hal ini tidak terlepas dari upaya melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang membelenggu kebebasan kebenaran filsafat dan ilmu pada saat itu. Penemuan – penemuan dalam berbagai bidang ilmu khususnya terkait dengan ilmu pasti.
3)      Zaman modern (tekhnologi)
Perkembangan ilmu pada zaman Modern terletak pada rentang abad 17 sampai 19 masehi. Dikatakan dalam buku filsafat ilmu karya Amsal Bakhtiar perkembangan ilmu pada zaman Modern dan zaman Pertengahan memiliki perbedaaan tipis. Perkembangan ini merupakan dampak dari revolusi indusri yang terjadi besar-besaran di berbagai daerah-daerah Eropa.
2.5  Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai berikut :
A.    Menentukan dan Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.
B.     Mengumpulkan data dan informasi
Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.

C.    Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

D.    Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.

E.  Menarik kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
Karateristik Metode Ilmiah

1.      Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta (jujur).
Menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi, mengkhayal atau semacamnya, dan fakta itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjut.

2.      Karya Ilmiah Harus Sistematis.
Penelitian itu harus di atur dengan cara yang baik, menggunakan urutan tertentu atau langkah-langkah tertentu.

3.      Karya ilmiah harus empiris.
Karya ilmiah itu harus berdasarkan pada bukti, konsekuensi atau hal-hal yang dapat di lihat. Terutama yang di peroleh dari penemuan, percobaan dan pengamatan yang telah di lakukan.

4.      Karya ilmiah harus logis.
Karya ilmiah itu harus logis (rasional). Suatu pemikiran yang bisa di pahami atau di cerna oleh akal fikiran manusia.

5.      Universal.
Karya ilmiah itu harus bersifat universal. Yang dimaksud dengan pengertian universal yaitu pengertian atau konsep yang mencakup semua bagian dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan.

2.6  Kenapa Manusia Di Tuntut Untuk Mempelajari Ilmu Pengetahuan ?
Pertanyaan ini akan membuat kita berfikir lebih mendalam tentang ayat-ayat allah yang menjelaskan bahwa manusia di beri akal untuk berikir. Dalam Al-qur’an yang bunyinya “Afalaata’kilun” hingga 52 kali. Perlu kita ketahui bahwa pola pikir manusia itu menanggapi tentang mempelajari ilmu pengetahuan lingkup alam di sekitar kita (kekuasaan Allah) belum sadar akan apa yang ia pelajari, dan untuk apa mempelajari semua itu. Telah di singgung bahwa manusia itu di beri ilmu hanya satu tetes air yang menetes dari paruh burung yang minum di lautan. Betapa agungnya kekuasaan Allah, dan ini manandakan bahwa betapa lemahnya manusia.
Di jelaskan juga dalam ayat-ayat dan hadist di antaranya adalah: ”Perintah untuk membaca atau belajar” (QS. Al-’Alaq: 1-5), ”Manusia beriman dan berilmu kedudukannya lebih tinggi” (QS. Al-Mujadilah: 11), ”Larangan melakukan sesuatu tanpa dasar ilmu” (QS. Al-Isra: 36), ”Perintah untuk menggunakan akal, pikiran dan pemahaman (QS. Al-Baqarah: 44), ”Perintah agar belajar terus agar ilmunya bertambah” (QS. Thaha: 114). Adapun dalam As-Sunnah adalah sebagai berikut: ”Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR Ibnu Majah: lihat Sunan Ibn Majah Juz I hal.81), ”Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rakhmat; menjalankan rukun Islam baginya akan diberikan pahala bersama para Nabi” (HR Dailami dari Anas RA). Begitulah titik temu kenapa manusia di tuntut untuk mempelajari ilmu pengetahun, supaya manusia mengetahui bahwa betapa agung kekuasaan Allah dan betapa lemahnya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu alamiah dasar adalah penerapan pendekatan ilmiah dalam mengkaji suatu masalah. Ini adalah salah satu cara manusia untuk memperoleh pengetahuan (menjadi tahu  tentang sesuatu) dan mau berfikir tentang dinamika-dinamika alam sekitarnya
3.2 SARAN
Jagalah selalu nama almamater dengan cara sopan dalam ucapan dan perbuatan dimanapun dan kapanpun bila kita merasa sebagai manusia ulul albab. Di sini saya sebagai penulis makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar saya sangat berharap tinjauan dan revisi anda sekaligus kritik dan saran anda apabila tanpa sengaja saya kurang tepat dalam menulis makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar  ini.
Semoga dengan adanya makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar ini bisa bermanfaat bagi kita semua, Amiiiin . . . .


            







DAFTAR PUSTAKA
Agus mukti wibowo; (2012) “Rangkuman Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar” Ilmu Alamiah Dasar, Malang
KH.Abdul Ghofur; (2009) “Pengajian Jum’at” Al-ilahiyat Makhluqot, Ponpes Sunan Drajat Lamongan
Hj.Siti Annijat Maimunah; (2011) “Metode Ilmiah” Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Malang
http://sophiasciencia.wordpress.com